Thursday, February 1, 2007

dari catatan harian: 170805

… Tetapi mereka tidak bisa terlepas dari fungsi sosialnya,
ialah bertindak demi tanggung jawab sosialnya bila keadaan telah mendesak.
Kelompok intelektuil yang terus berdiam dalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaannya …

…Bahwa mereka mati, bagiku bukan soal.
Mereka telah memenuhi panggilan seorang pemikir .
Tidak ada indahnya (dalam arti romantik) penghukuman mereka.

Tetapi apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran.

SHG, 4-12-62

_________________________________________________________

Sebuah SMS kepada teman, 16.8.05

“ Saya punya 1 pertanyaan bodoh : Jika kita tengah penuh janji kepada seseorang, sesuatu atau apapun itu.
Sedangkan kita melanggar janji kepada diri sendiri, apa benar …..
secara tidak langsung saya telah mengkhianati seseorang/sesuatu/apapun itu? …”

______________________________________________

Bandung,17 Agustus 2005

Saya cinta negara saya …
Saya juga ingin ikut membesarkannya…
Dengan cara saya tentunya,

Entah, itu sebuah janji atau bukan, tapi bagi saya (di dalam hati) itu adalah janji
Bayangkan berapa banyak janji saya setiap kali hati kecil memiliki cita.
Tapi kemarin entah keberapa kalinya saya mengkhianatinya, dengan melanggar janji pada diri sendiri.

Pada akhirnya saya masih berpikir saya memang pengkhianat. Mana ada orang yang menepati janji pada orang lain dengan baik jika janji pada dirinya sendiri saja dilanggar berulang-ulang kali. Oke mungkin saya terlalu memukul rata dengan kata “mana ada”, tapi ini subjektif saya …
maaf karena saya bukan tipe pemikir.

soal sisanya yang memandangnya sebagai prosesi yang “ ngga segitunya” itu hak mereka.
Saat ini yang ada di pikiran saya adalah … menepati janji … yang ternoda kemarin…
Berjuang buat bangsa tidak perlu perang sekarang, tapi kenapa tampaknya jauh lebih berat?
Ahhh… Aku-nya saja…

-japs-

_________________________________________________________

Bandung, 31-Januari-2007

“Selamat Ulang Tahun dulu buat Tinceu, and Anggaw kemarin …”

Membaca lagi tulisan diatas tentang janji pada diri sendiri saya masih belum menemukan cara yang tepat menepati janji pada orang lain tanpa serius menepati janji pada diri sendiri. Bisa dibilang hingga saat ini di tahun 2007 tidak ada perubahan yang berarti dalam hal masalah ini. Karena saya masih terus dan terus dan terus melanggar janji pada diri sendiri, bahkan mungkin janji itu sudah tidak didengar, dan saya semakin menuju ketenangan dalam pengkhianatan…

Ada hal yang selalu menjadi ketakutan saya akhir-akhir ini, bahwa saya seperti tidak menjadi seseorang yang bertambah baik dalam beberapa tahun ini… penurunan kualitas diri dalam menjalani hidup. Rasa percaya yang turun dan krisis terhadap diri sendiri yang semakin meningkat… satu alasan pasti yang aku percaya membuatnya menjadi begini.
“Saya semakin jauh dengan, Tuhan…”

-japs-


No comments: